Langsung ke konten utama
Tarian Bintang-Bintang
Gadis kecil itu bernama Sherina Mashoud Norris,orang-orang
memanggilnya Rina,seorang santriyah baru di Pesantren Pembangunan Muhammadiyah
Tana Toraja,seorang gadis pindahan salah-satu sekolah internasional di
Jakarta.Agak aneh memang,entah bagaimana
seorang gadis blasteran keturunan Indonesia-Inggris bisa terdampar di
sebuah pondok pesantren yang belum terlalu terkenal,namun percaya ataupun tidak
dia terlahir di sebuah desa kecil,diatas bumi lakipadada sekitar tiga belas
tahun yang silam dari seorang wanita keturunan Jawa-Toraja.
Di sekolah barunya dia hanya mempunyai dua orang sahabat yang
selalu ada untuknya,mereka adalah Hilda dan Fifi.Hilda adalah seorang murid
brilliant,dengan kemampuannya di mata pelajaran exact utamanya Matematika,dan
IQ diatas rata-rata,juga hobinya dalam seni beladiri Silat,dan selalu berikrar
untuk tetap jomblo.Sedangkan Fifi memiliki network yang luas,dengan
kemampuannya menguasai bahasa asing yang berupa-rupa dengan cepat dari
teman-temannya di jejaring social dari negeri antah-berantah,didalam dirinya
bercampur macam-macam karakter dan minat,belakangan ini,Fifi sangat dekat
dengan Kakak Kelasnya,Umair Ibnu Khalil,seorang muslim yang cerdas dengan
ketaatan yang luar biasa,desas-desus beredar bahwa mereka berpacaran,namun
mereka berdua sama sekali tidak-peduli..Sedangkan Rina mempunyai wajah yang
cantik dan postur anggun yang menawan banyak orang,namun diluar itu kemampuan
otaknya sangat terbatas dari kedua sahabatnya.Dengan semua perbedaan diantara
tiga sahabat itu membuat mereka saling melengkapi satu sama lain.
Fifi dan Hilda adalah seorang pemimpi,Fifi selalu berkata kelak
suatu hari,setelah ia menjelajahi sudut-sudut dunia, dia akan membawa
sahabat-sahabatnya diatas samudera bintang-gemintang bersama mimpi-mimpi
mereka.Sedangkan Hilda selalu berkata diatas bintang-gemintang nanti ia akan
melakukan pertunjukan silat.Sementara itu,Rina masih tidak mengerti apa yang
akan menjadi impiannyas.,Rina yakin akan apa yang tersembunyi dalam
dirinya,namun dia masih belum menemukan hal itu.Rina tidak mempunyai
ketertarikan khusus pada suatu hal.Dia bahkan tidak mengerti yang dimaksu
dengan ketertarikan,namun disetiap sore ketika Rina menunggu Hilda membaca di
perpustakaan,dia akan terdiam sejenak,menatap kakak-kakak kelasnya yang sedang
belajar seni tari tradisional Toraja di
lapangan sekolah,saat itulah dia merasakan darah didalam dirinya
berdesir,seperti tabuhan gendang yang mengiringi tarian itu menyatu dalam
jiwanya,ada getaran dalam dirinya yang mendorongnya untuk menggerakkan jemari
lentiknya.Mungkinkah Rina telah jatuh cinta kepada seni tari,karena perasaannya
persis ketika dia mengenal cinta pertamanya di Jakarta dahulu.Setiap hari Rina
akan sangat senang melihat para penari itu dari bangku kecil di depan
perpustakaan.
Hingga suatu sore,ketika Rina melihat beberapa santriyah SMP yang
belajar menari,nasib seperti menyapanya.Rina duduk ditempatnya,ketika Fifi
menghampirinya dengan sapaan dan senyum manisnya.Tiba-tiba seorang memanggil Fifi
dari lapangan tempat para santriyah belajar seni tari.Fifi berjalan menuju
kerumunan orang itu.Dilapangan,pelatih seni tari berbicara dengan Fifi sambil
melihat kearah Rina.Fifi melambaikan tangannya sebagai isyarat agar Rina menuju
ke lapangan.
Sampai di Lapangan Fifi mengatakan sebuah kejutan untuk Rina.Pelatih
itu menawarkan kepada Rina untuk belajar menari.Setelah beberapa saat
memikirkannya matang-matang ,dengan persetujuan dari kedua sahabatnya maka Rina
pun mengiyakan tawaran itu
Rina
mulai belajar menari dengan serius sementara kedua sahabatnya duduk dipinggir
lapangan melihatnya,Rina dengan cepat mampu menguasai gerakan tari.Gerakannya
terlihat anggun dan gemulai,semua orang di lapangan sekolah tercengang
melihatnya menari,bahkan burung-burung yang hinggap di atap sekolah seakan tak
dapat berkicau lagi.Saat itulah kedua sahabatnya menyadari bahwa bakat Rina
yang terpendam ialah bakat menarinya.Saat itu pula Rina telah terdaftar sebagai
salah-satu penari di sekolahnya.
***
Beberapa
bulan kemudian,klub seni tari Rina diundang ke suatu festival seni tingkat
provinsi di Makasar,salah-satu ajang bergengsi dimana seluruh seniman dari
berbagai cabang mempertontonkan kebolehan mereka.Para penari dari sekolah Rina
berlatih lebih keras dari biasanya.Kebetulan saat itu sedang hari libur karena
Ujian Nasional untuk SMA dan sederajat tengah berlangsung.Para penari yang akan
ikut ke Makasar diwajibkan untuk tidak pulang kerumah,namun tinggal di asrama
dan berlatih.
Rina
tinggal di asrama sementara kedua sahabatnya pulang ke rumah mereka
masing-masing.Rina tidak terlalu yakin apakah ia akan baik-baik saja tanpa
Hilda dan Fifi,namun bagaimanapun dia harus mencoba untuk tetap tegar meskipun
tanpa kedua sahabatnya itu.Lagipula karena tarian Rina yang paling bagus maka
pelatih menunjuknya untuk menari diatas gendang yang ditabuh pada puncak
tariannya.Rina merasa sangat bahagia akan hal itu.Namun,Rina tidak menyadari
bagaimana perasaan penari lain yang iri terhadapnya.Banyak dari mereka yang
hendak menggantikan posisi Rina sebagai penari terbaik,namun mereka tidak bisa
menemukan cara untuk menjatuhkan Rina,
Hingga
suatu hari di ruang kelas 8 ,dua orang teman sekelas Rina,yang juga penari menyusun rencana untuk menjatuhkan Rina.Mereka
berencana untuk menulis surat kepada Rina,yang seolah-olah berasal dari seorang
yang menyukainya.Di dalam surat tersebut,mereka meminta Rina untuk pergi ke
gudang sekolah,saat Rina masuk ke gudang,mereka akan mengunci gudang itu dari
luar,agar Rina tidak ikut latihan menari ,dan mereka dapat berbohong pada
pelatih bahwa Rina enggan untuk belajar menari lagi.
Setelah
menyusun rencana jahat mereka,kedua gadis itu tertawa-tawa dan tidak menyadari
bahwa seseorang telah mendengar pembicaraan mereka,orang yang mendengar mereka
tidak lain, Umair,kakak senior yang digosipkan pacaran dengan Fifi,dia masih
ragu akan apa yang didengarnya.
Sementara
itu Rina mendapat surat dari seseorang tidak dikenal yang meletakkannya didalam
buku diarynya.Surat itu cukup singkat,isinya adalah orang itu ingin menemui
Rina di gudang sekolah pada pukul tiga siang esok hari.Rina penasaran siapa
pengririm surat itu.Maka keesokan harinya,Rina pun menuju gudang sekolah.
Rina
sudah menunggu cukup lama,dan tak seorang pun yang datang.Saat itulah seseorang
menarik pintu dan menguncinya dari luar.Rina kaget setengah mati ketika ia
mencoba membuka pintu itu.Rina berusaha berteriak meminta pertolongan.
Namun
tidak ada yang memperdulikannnya,teriakannya seperti sia-sia saja.Azan mulai
berkumandang.Rina berada dalam puncak kekhawatirannnya,dia teringat akan
latihan menari yang akan berlangsung sore ini,dia berteriak
sekencang-kencangnya,namun tidak ada yang peduli,bahkan tak ada yang
mendengarnya.Rina pun putus asa dan hanya bisa menangis tersedu-sedu.Sungguh
Rina tidak mengerti siapa yang mengunci pintu gudang,kalau seandainya
petugas,apakah dia tidak melihat Rina didalamnya.Rina mulai curiga kalau ada
seseorang yang telah merencanakan semuanya.Rina benar-benar takut dan
gelisah,bagaimana jika dia dikeluarkan sebagai penari,dan apakah dia bisa
keluar dari gudang sekolah dengan selamat.Berbagai pertanyaan pun
menghantuinya.
Usai
sholat Ashar, Umair tidak melihat Rina.Umair yakin pasti Rina telah disekap
oleh teman sekelasnya di gudang sekolah.Umair menyempatkan diri menyaksikan
pelajaran tari di lapangan sore itu.Pelatih terlihat kebingungan mencari
Rina.Saat itulah,Sri dan Farah,gadis yang mengunci Rina di gudang, berbohong
pada pelatih bahwa Rina enggan belajar menari lagi.Kakak pelatih terlihat
kecewa,sementara Farah dan Sri tersenyum senang.Pelatih pun menyuruh Sri untuk
menggantikan Rina.
Umair
pun tidak tinggal diam,Umair mengajak kakak pelatih itu berbicara,Umair pun
mulai menceritakan rencana yang didengarnya kemarin sore.Kakak pelatih menoleh
ke arah Sri dan Farah,menatap mereka dengan tajam.Sementara Sri dan Farah
ketakutan karena mungkin rencana mereka ketahuan.Kakak pelatih berjalan
mendekati Sri dan Farah.
Di
lapangan,Sri dan Farah di interogasi oleh pelatih,.Walaupun begitu,mereka tetap
tidak mau mengakui kesalahannya,akhirnya,kakak pelatih meminta kunci gudang
kepada penjaga sekolah.kakak Pelatih berlari menuju gudang dengan terburu-buru
diikuti oleh Umair.Saat pintu terbuka mereka mendapati Rina yang masih menangis
disebuah bangku kecil,Rina tidak menyadari kehadiran mereka.Kakak Pelatih
mendekati Rina.Rina ketakutan,ia berusaha menyeka airmatanya,pasti kakak
pelatih marah dan mengeluarkan Rina.Namun sebaliknya kakak pelatih justru
menghiburnya dan menyuruh Umair memanggil Sri dan Farah
Umair
pergi meninggalkan mereka,tidak lama kemudian Kak Umair datang diikuti Farah dan Sri yang ketakutan.
Akhirnya,Sri
dan Farah mengakui kesalahannya,merekalah yang menyekap Rina,karena iri hati
lantaran Rina terpilih sebagai penari terbaik,padahal Rina baru mengikuti
latihan selama beberapa bulan.Mereka pun meminta maaf pada Rina.Rina tersenyum
dan memaafkan mereka.
***
Seminggu
keamudian Rina dan Para penari lainnya telah berada di kota Makasar,mereka mempersiapkan
diri sebaik mungkin.Mereka akan tampil pada malam hari,sejak sore mereka telah
sibuk berlatih.
Sekitar
pukul 10 malam tarian dimulai,rasa kantuk tidak terasa sama-sekali.Rina dan
teman-temannya menari dengan gemulai diatas panggung dan memukau
penonton,diantara penonton yang bersorak-sorai kedua sahabatnya duduk dengan
bangga ,senyum manis tersungging dibibir mereka sementara itu ,mata Fifi mulai
berkaca-kaca.Saat itulah Umair datang duduk disampingnya,Fifi tidak menyadari
kehadirannya.
Sementara
itu,Rina menari dipanggung dan melirik Hilda,Fifi,dan Umair ,orang-orang yang
telah memberinya kekuatan hingga hingga dia dapat menari di panggung malam
itu.Dipuncak tarian itu,Rina menari diatas gendang,sementara itu bintang-bintang
dilangit bersinar terang.Saat itulah Rina mulai merasakan bahwa dia menari
bersama bintang-gemintang.
***
i wrote this story at 2014 :) for FL2SN
Alhamdulillah ngak dapat juara :p
Komentar
Posting Komentar